REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kelompok militan asal Somalia, al-Shabaab mengancam untuk meningkatkan serangan ke Kenya. Hal itu dilakukan setelah Kenya menolak menarik tentaranya dari Somalia.
Al-Shabaab adalah kelompok yang mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan di Westgate mal di Nairobi dan menewaskan 67 orang. Palang Merah juga mengatakan 39 orang masih hilang setelah serangan tersebut.
"Kami akan menyerang Kenya dimana itu akan sangat melukai, mengubah kota mereka menjadi kuburan dan sungai darah akan mengalir ke Nairobi, " ujar al-Shabaab dikutip Al-Arabiya, Rabu (2/10).
Mereka mengatakan keputusan pemerintah Kenya untuk terus terlibat di Somalia mengindikasikan tidak adanya pelajaran yang diambil dari serangan ke Westgate. Mereka memperingatkan Kenya untuk serangan kekerasan dan penghancuran.
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta mengatakan pasukannya dikirim ke Somalia untuk memulihkan kondisi dan akan ditarik jika itu sudah tercapai.
"Kami tidak akan terintimidasi...kami akan tinggal di sana sampai membawa kondisi pulih di negara mereka," ujarnya.