REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia menuduh 14 aktivis Greenpeace membajak anjungan kilang minyak. Mereka merupakan anggota dari 30 aktivis yang berada di kapal Greenpeace dan memprotes pengeboran minyak di Kutub Utara.
Kelompok tersebut ditangkap bulan lalu setelah pengunjuk rasa mencoba naik sebuah anjungan minyak yang dimiliki perusahaan milik Rusia Gazprom. Greenpeace menilai tuduhan itu tidak masuk akal.
Sebanyak 14 aktivis diambil dari penjara ke kantor komite investigasi Murmansk, semacam FBI di AS. Mereka secara resmi dituduh sebagai kelompok pembajak terorganisasi dan terancam hukuman 15 tahun penjara.
Greenpeace mengatakan, lebih banyak aktivis yang akan mendapatkan tuduhan resmi pada Kamis (3/10). Direktur eksekutif internasipnal Greenpeace, Kumi Naidoo mengatakan, tuduhan itu ekstrim dan tidak proporsional. "Ini adalah kemarahan dan mewakili serangan terhadap protes damai," ujarnya dilansir BBC.
Naidoo mengatakan, pejabat Rusia telah memberi ancaman paling serius terhadap aktivis lingkungan sejak pemboman kapal Greenpeace Ranbow Warrior di Selandia Baru pada 1985, ketika kelompok itu berkampanye menentang ujicoba nuklir Prancis di Laut Pasifik.