Kamis 03 Oct 2013 10:48 WIB

Kedekatan Iran-AS Picu Kemarahan Israel

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Hassan Rouhani
Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran, Hassan Rouhani menilai Israel kecewa dan marah dengan tumbuhnya kedekatan baru dalam hubungannya dengan negara Barat. 

Pernyataan tersebut diberikan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya bersedia bertindak sendiri untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir dalam sidang umum PBB. "Kami tidak berharap apa-apa dari rezim Zionis," ujar Rouhani dikutip Al-Jazeera edisi Rabu (2/10).

Dia menilai Israel kecewa karena ancaman kekerasan digantikan dengan logika. Menurutnya, pesan damai Iran telah didengar dengan baik. Presiden baru Iran menawarkan dialog konstruktif dengan negara barat untuk memperbaiki ketegangan keduanya di forum Majelis Umum PBB. 

Dalam pidatonya, Rouhani mengatakan Iran tidak akan pernah membangun senjata nuklir dan bersedia bernegosiasi dengan kekuatan dunia untuk mengakhiri ambisi Teheran pada nuklir. Rouhani juga menelpon Presiden Barack Obama selama 15 menit. 

Tapi, Netanyahu mengatakan sanksi yang memperburuk ekonomi Iran perlu diperkuat. "Israel tidak akan mengizinkan Iran mendapatkan senjata nuklir. Jika Israel terpaksa bertindak sendiri, Israel akan bertindak sendiri," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement