REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Suriah belum siap untuk terlibat dalam perundingan perdamaian dengan kekuatan oposisi radikal yang secara terbuka menyerukan intervensi militer asing. Demikian kata seorang menteri Suriah pada Rabu.
Pemerintah Suriah sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bergabung dengan perundingan perdamaian tanpa prasyarat.
"Kita tidak siap untuk bernegosiasi dengan teroris. Kita tidak berpikir bahwa PBB, Rusia, Amerika Serikat atau pihak lain yang terlibat (dalam proses perdamaian) akan meminta kami untuk berunding dengan teroris," kata Menteri Informasi, Omran Zoubi, dalam satu wawancara dengan saluran Russia Today.
Pemerintah Presiden Bashar Al Assad, yang masih diakui sebagai pemerintah yang sah oleh PBB, secara rutin mengacu pada Koalisi Nasional Suriah dan kelompok-kelompok oposisi lainnya yang mendesak penggulingan rezim itu sebagai teroris.
"Kami akan berunding hanya dengan orang-orang Suriah yang tangannya tidak berlumuran darah, yang belum pernah menyuarakan niat agresif anti-Suriah, yang belum pernah menyerukan intervensi asing," kata Zoubi.