REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Brunei merasa kecewa Presiden Amerika Serikat Barak Obama batal mengunjungi Asia, termasuk ke negara mereka untuk menghadiri KTT pekan depan.
Seorang pejabat kementerian luar negeri Brunei Jumat (4/10) mengatakan secara politik, alasan pembatalan kunjungan orang nomor satu di AS tersebut memang bisa dipahami, "Namun itu mengecewakan bagi semua pihak yang terlibat," kata dia.
"Tidak hanya mereka di kalangan diplomatik, tetapi satu negara kecil yang menjadi tuan rumah presiden Amerika Serikat itu adalah satu sumber kegembiraan, terutama karena Obama adalah orang terkenal. Saya yakin orang akan menantikan kunjungan presiden (Obama)."
Setelah beberapa hari spekulasi bahwa kunjungan Obama terancam batal akibat krisis dana pemerintah AS, Gedung Putih akhirnya mengonfirmasikan Obama tidak akan ke KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bali dan KTT Asia Timur di Brunei Darussalam pekan depan.
Ia juga berencana akan mengunjungi Malaysia dan Filipina tetapi dibatalkan dan ia akan diwakili Menteri Luar Negeri John Kerry.
Pejabat kementerian luar negeri itu mengatakan Obama telah memberitahu penguasa Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah mengenai pembatalan kunjungan itu melalui satu percakapan telepon Jumat pagi.
Pejabat itu menambahkan bahwa Obama menurut rencana akan tinggal di kediaman resmi salah seorang dari putra-putra mahkota Brunei.
Brunei, negara kecil dan kaya minyak di pulau Kalimantan, adalah ketua ASEAN tahun 2013.
Brunei akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN pekan depan dan KTT Asia Timur yang lebih luas sehari kemudian yang melibatkan AS, China dan negara lain.