REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Mesir setelah bentrokan mematikan di Kairo.
Ban menyerukan pentingnya protes damai, menghormati kebebasan berserikat dan komitmen kepada non-kekerasan, kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
Empat orang tewas di Kairo dan 45 terluka di seluruh negeri dalam bentrokan antara massa Ikhwanul Muslimin pendukung presiden Muhammad Mursi yang digulingkan dengan pasukan keamanan.
Mursi dikudeta dan ditahan oleh militer pada bulan Juli.
"Sekjen terus menggarisbawahi perlunya penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia, termasuk mereka yang ditahan dalam penjara, dan aturan hukum sebagai dasar untuk transisi yang berlangsung damai dan demokratis," kata Nesirky.
Demonstrasi diperkirakan bakal kembali akan menguncang Mesir. Apalagi, Ahad (6/10) adalah hari peringatan perang antara Mesir dan Israel pada 1973.