Ahad 06 Oct 2013 09:41 WIB

Hari Ini, Pendukung Mursi Kembali Turun ke Jalan

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pendukung presiden Mesir yang digulingkan militer, Muhammad Mursi meminta demonstrasi pada Ahad (6/10) waktu setempat untuk memperingati 40 tahun perang Arab-Israel pada 1973. Permintaan itu diberikan satu hari pasca demonstrasi mematikan yang menewaskan empat orang.

Aliansi anti-kudeta meminta pendukungnya berkumpul di Tahrir Square Ahad ini untuk memperingati 40 tahun perang. Tahrir Square telah diblokir militer. Konflik itu dikenal sebagai perang Oktober di dunia Arab dan perang Yom Kippur di Israel.

Peristiwa itu diingat dengan bangga oleh tentara Mesir karena melemahkan pertahanan Israel dan akhirnya  dapat memulihkan kondisi Semenanjung Sinai melalui perjanjian perdamaian 1979.

Dalam laporan Aljazirah, demonstrasi pada Jumat lalu yang menewaskan empat orang dapat menggambarkan bagaimana pasukan keamanan akan mencegah demonstrasi pada Ahad ini. Pihak berwenang Mesir mengeluarkan peringatakan kepada siapapun untuk mempertimbangkan demonstrasi tersebut.

"Kementrian dalam negeri menegaskan tekadnya untuk menghadapi kekerasan dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin," ujar pernyataan itu.

Militer meningkatkan pengawasannya di sekitar Tahrir Square setelah bentrokan pada Jumat lalu. Namun, aliansi Anti-Kudeta yang terdiri dari pendukung Mursi tetap meminta pendukungnya turun ke jalan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement