Senin 07 Oct 2013 10:14 WIB

Layanan Pemerintah AS Ditutup, Bisnis Terganggu

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Amerika Serikat menutup sebagian layanan pemerintah non-esensial setelah kongres gagal menyepakati anggaran baru
Foto: AP
Amerika Serikat menutup sebagian layanan pemerintah non-esensial setelah kongres gagal menyepakati anggaran baru

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Perdagangan Amerika Serikat Penny Pritzker menyatakan, bisnis mulai terganggu dengan penutupan sebagian layanan pemerintah. Hal itu disampaikan Pritzker dalam pertemuan di APEC.

Pemerintah AS mulai menutup layanan pemerintah non-esensial pada Selasa pekan lalu setelah Kongres gagal menyepakati anggaran baru.

Presiden Barack Obama bahkan membatalkan kunjungannya ke Asia karena masalah tersebut. "Penutupan tidak baik bagi bisnis. Ini tidak baik bagi ekonomi," ujar Pritzker dikutip BBC, edisi Ahad (6/10). 

Menurutnya, ada sumber data bisnis AS yang tidak dapat diakses karena penutupan tersebut. Selain itu, kontraktor departemen pertahanan AS, Lockheed Martin mengatakan tiga ribu pekerjanya dirumahkan tanpa dibayar.

"Kami berharap Kongres dan pemerintah mampu memecahkan situasi ini secepatnya," ujarnya. 

Sementara itu, Presiden Filipina, Benigno Aquino mengatakan apa yang terjadi di AS berdampak pada semua negara. "Ekonomi AS merupakan ekonomi nomor satu di dunia, apa yang terjadi berdampak pada kita semua," ujarnya. 

Obama menolak bernegosiasi dengan Partai Republikan terkait masalah anggaran. Setidaknya sampai mereka mengizinkan anggaran sementara untuk membuka kembali pemerintah. 

Dia juga ingin ada kesepakatan untuk menaikkan batas surat utang 16,7 triliun dolar AS untuk menghindari kemacetan utang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement