Senin 07 Oct 2013 13:20 WIB

Al Shabaab: Tidak Ada Pejabat Senior yang Diserbu Pasukan AS

Gerilyawan Al-Shabab ketika melakukan operasi.
Foto: AP
Gerilyawan Al-Shabab ketika melakukan operasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kelompok gerilyawan Al Shabaab Somalia mengatakan tidak ada pejabat senior di rumah yang diserbu pasukan AS di daerah sebelah selatan Mogadishu, ibu kota Somalia, pada Sabtu.

Pasukan AS melakukan penyerbuan di Libya dan Somalia pada Sabtu sekitar dua pekan setelah serangan terhadap sebuah pusat perbelanjaan di Nairobi yang diklaim oleh Al Shabaab.

Dalam penyerbuan itu, pasukan AS menangkap seorang tokoh Alqaidah di Tripoli yang diburu karena pemboman kedutaan-kedutaan AS di Kenya dan Tanzania pada 1998. Penyerbuan terhadap Barawe gagal menangkap sasarannya.

"Klaim AS bahwa seorang pejabat senior Al Shabaab berada di dalam rumah itu bohong. Tidak ada pejabat senior di dalam rumah itu," kata Sheikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al Shabaab, kepada Reuters.

"Gerilyawan biasa yang tinggal di rumah itu dan mereka dengan berani melakukan serangan balasan dan memburu penyerang,'' katanya. ''Pemerintah Somalia tidak dianggap sama sekali, tidak ada yang meminta izin mereka untuk melakukan serangan tersebut."

Al Shabaab yang bersekutu dengan Alqaidah mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah Somalia dukungan PBB.

Nama Al Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010. Para pejabat AS mengatakan kelompok Al Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement