Senin 07 Oct 2013 13:42 WIB

Cina Ancam AS dan Australia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Heri Ruslan
Laut Cina Selatan
Foto: timegenie.com
Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Cina mengecam sikap campur tangan Amerika Serikat (AS) dan aliansi pertahanannya di kawasan perairan Asia Pasifik. Kementerian Luar Negeri Cina meminta agar AS dan Australia mundur dari eskalasi domestik di kawasan.

''AS, Jepang dan Australia memang bersekutu. Tapi itu tidak seharusnya menjadi alasan untuk campur tangan dalam persoalan sengketa di perairan kawasan (Asia Pasifik),'' kata Juru Bicara Kemenlu Cina Hua Chunying di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10).

Kata dia, persoalan Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur tidak satu pun diantaranya harus melibatkan pihak lain. Ikut campurnya AS dan Australia dianggap Cina akan memperkeruh dan mengancam situasi.

''(Keberadaan AS dan Australia) akan merugikan semua piha,'' tegas dia. Forum Kerjasama Negara-negara Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, Indonesia, dijadikan Cina sebagai ruang ketidaksenangan Beijing terhadap AS dan Australia.

Dua negara terakhir, di forum yang sama mengundang Jepang untuk bicarakan sengketa perairan di kawasan.Hadir dalam pertemuan itu antara lain, Menlu AS John Kerry, Menlu Jepang Fumio Kishida dan Menlu Australia Julie Bishop.

Dalam pernyataan bersama, tiga menlu ini mengatakan, sengketa di perairan Asia Pasifik mesti diselesaikan tanpa sepihak.Tiga negara setuju memposisikan Cina sebagai negara yang mengklaim sepihak di kawasan.

''Kami menentang Status quo Cina di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang mengancam,'' demikian tulis pernyataan seperti dikutip Reuters, Senin (7/10).

Seperti diketahui, Tokyo dan Beijing masih dalam kemelut tapal batas di perairan dua negara. Kawasan Laut Cina Timur menjadi rebutan antara keduanya. Jejeran Kepulaun bernama Senkaku versi Jepang, diklaim Cina sebagai kepunyaannya yang bernama Kepulauan Diaoyu.Tidak hanya dengan Jepang, Cina juga punya klaim kepemilikan atas Laut Cina Selatan.

Klaim tersebut ditentang oleh beberapa negara anggota Forum Kerjasama Negara Asia Tenggara (ASEAN). Klaim tumpang tindih di sebelah utara perairan Indonesia tersebut menjadi kawasan paling panas antara Cina dan ASEAN.

Mayoritas negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam tidak sekali dua kali melakukan konfrontasi militer dengan Cina di kawasan. Terkeras pernah terjadi antara Filipina dan Cina, juga Vietnam dan Cina. Beberapa tahun terkahir, Taiwan aklamasi mengatakan klaim kepemilikan serupa.

Kemenlu Cina menambahkan, pertemuan antara AS, Jepang dan Australia tentang sengketa kawasan, akan merusak kepercayaan antar negara. Lagi pun, pertemuan APEC menurut Cina tidak dalam rangka membicarakan soal sengketa kawasan.Reuters melansir, Kemenlu Cina dan Kemenlu Jepang sebelum bertandang ke Bali, sebenarnya sudah setuju untuk tidak membahas Laut Cina Timur. Juru Bicara Kemenlu Cina Qin Gang mengatakan, lagi pun, kawasan Asia Pasifik masih aman tanpa AS dan Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement