REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Sebuah bom meledak di dekat markas kampanye anti-polio. Dua orang, termasuk satu polisi, tewas. Ledakan menghantam sebuah van di luar rumah sakit di wilayah suburban Budh Bher , kota Peshawar.
Pakistan merupakan salah satu dari tiga negara tempat polio merupakan penyakit endemik. Militan setempat melawan kampanye vaksinasi massal polio. Gerilyawan menyerang dan membunuh petugas kesehatan dan tim imunisasi dilarang di beberapa daerah.
Hal itu memaksa ratusan ribu anak kehilangan vaksin. Salah satu korban dalam ledakan bom pada Senin (7/10) adalah anggota komite perdamaian yang melawan Taliban. Dia mengendarai van yang merupakan bagian dari kampanye polio. Sedikitnya 12 orang dilaporkan terluka.
Laporan mengatakan, banyak korban terluka dari pihak polisi. Korban juga termasuk seorang bocah perempuan. Tim yang berada di van menemani petugas kesehatan yang ingin memberi vaksin polio.
"Saya berada dengan tim polio. Saat kami sampai di depan rumah sakit... ada ledakan tepat di depan gerbang," ujar Rasheed Khan dikutip BBC, Senin (7/10).
Ledakan itu diperkirakan berasal dari bom yang dikendalikan dari tempat lain. Taliban menuduh pekerja kesehatan merupakan mata-mata AS. Vaksin polio juga dianggap membuat anak-anak mandul.