REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengutuk misi NATO di negaranya yang menyebabkan banyak penderitaan tanpa memberikan keuntungan apa pun.
Pemimpin yang akan mengakhiri masa jabatannya itu juga mengatakan kepada BBC bahwa dia mungkin tidak akan menandatangani kesepakatan keamanan bilateral yang diinginkan oleh Amerika Serikat.
''Seluruh misi NATO justru yang menyebabkan banyak penderitaan pada rakyat Afghanistan. Banyak korban jiwa dan tidak ada keuntungan karena negara tidak aman," katanya kepada Yalda Hakim dari BBC World News.
"Apa yang kami inginkan adalah keamanan mutlak dan perang yang jelas terhadap terorisme," katanya.
Karzai mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan mantan Presiden George W. Bush sampai tahun 2005 ketika korban sipil mulai meningkat.
Karzai mengecilkan harapan akan disepakatinya kesepakatan keamanan dengan Amerika Serikat.
Padahal, kesepatakan tersebut akan menjelaskan hubungan kedua negara setelah penarikan pasukan NATO yang direncanakan pada 2014.
"Jika kesepakatan ini tidak memberikan perdamaian dan keamanan bagi Afghanistan, maka rakyat Afghanistan tidak akan menginginkannya," tandasnya.