REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada Oktober ini, Pemerintah Washington DC, Amerika Serikat, merayakan 'Bulan Warisan Islam' kedelapan. Kegiatan ini bertujuan membantu warga Amerika untuk mengetahui bahwa umat Islam telah menjadi bagian dari masyarakat Amerika sejak konsepsi Amerika.
Presiden dan Kurator Museum Warisan Islam Amerika, Amir Muhammad mengatakan warga Amerika mengakui dan merayakan Bulan Warisan Amerika, Latin dan Afrika. "Kami merasa juga ada kebutuhan untuk merayakan Bulan Warisan Islam di Amerika," ujar Muhammad seperti dikutip The Hoya, Selasa (8/10).
Bulan Warisan Islam tersebut mulai diadakan sejak 2005 dengan pembukaan pameran Museum Warisan Islam Smithsonian yang menampilkan surat dan salinan artefak Al-Quran. Muhammad berharap kegiatan ini dapat terus meningkatkan kesadaran akan kontribusi sejarah Muslim di Amerika. "Ini adalah sejarah yang terlupakan. Orang-orang berpikir ini adalah sesuatu yang asing dan aneh, tapi kenyataannya kami telah terlibat dalam sejarah Amerika. Kami berjuang dalam setiap perang Amerika sejak Perang Revolusi," kata dia.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Museum Warisan Islam Amerka Smithsonian berupaya menarik minat siswaa sekolah-sekolah untuk belajar tentang budaya dan sejarah Islam, serta mengajarkan toleransi. Museum itu juga telah merencanakan sejumlah kegiatan lain seperti penampilan dokumenter sejarah, penandatanganan buku dan diskusi dengan seorang penulis Muslim terkenal, Imam Mikal Saahir. Museum juga akan mengadakan dua drama dan pidato yang semuanya berfokus pada hubungan Muslim dengan Amerika di hari-hari awal sejarah Amerika Serikat.
Koordinator Komunitas Minat Hidup Muslim Georgetown, Amin Gharad memuji upaya Pemerintah Washington DC dalam mempromosikan keberagaman. "Seringkali kita lupa mengingat bahwa budaya berbeda datang dari seluruh dunia untuk membentuk Amerika menjadi seperti sekarang ini dan beberapa dari mereka adalah orang-orang Muslim. Mereka punya dampak tak terhapuskan pada etos masyarakat Amerika," ucapnya.
Dia berharap perayaan ini akan membantu hubungan antara Amerika dengan kaum Muslim dan menjadi upaya terpadu mengurangi ketegangan di kedua belah pihak.
Sekretaris Asosiasi Mahasiswa Muslim, Sabrina Khan mengapresiasi adanya Bulan Warisan Islam di Amerika. "Saya benar-benar menghormati keputusan Walikota untuk merayakan warisan Islam di Amerika, terutama ketika ada begitu banyak prasangka terhadap Muslim," ujarnya.