Selasa 08 Oct 2013 17:30 WIB

Presiden Argentina Jalani Operasi Pendarahan Otak

Presiden Argentina Cristina Kirchner
Foto: theguardian.com
Presiden Argentina Cristina Kirchner

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Argentina, Cristina Kirchner, pada Selasa (8/10) menjalani operasi atas keluhannya yang terkait dengan cedera di kepala. Tak ada yang menggantikannya bertugas di pemerintahan selama dia menjalani perawatan tersebut.

Kirchner (60 tahun) mendapat ucapan dari para pendukungnya pada Senin ketika tayangan televisi memperlihatkan ia memasuki pusat kesehatan di Buenos Aires untuk menjalani pemeriksaan. Presiden Argentina itu kemudian menginap semalam untuk menunggu pelaksanaan operasi, kata rumah sakit Fundaction Favaloro, seperti dilansir AFP.

Kepala negara itu mengalami perdarahan di dalam kepala pada 12 Agustus, namun baru pada Sabtu lalu para dokter menemukan adanya keadaan perdarahan di kepala yang parah dan memerintahkannya beristirahat selama satu bulan. Gejala lain yang dialami antara lain kehilangan kekuatan otot lengan kiri pada Senin, sehingga membuat para dokter menganjurkan operasi untuk mengeluarkan darah.

Wakil presiden Amando Boudou berjanji akan melanjutkan pemerintahan, meskipun ia tidak secara resmi menggantikan tugas kepresidenan. "Atas permintaan presiden, kami akan tetap menjalankan pemerintahan," kata Boudou pada Senin pagi ketika ia memimpin acara di Casa Rosada, Istana Kepresidenan Argentina. Dia tak menjelaskan, tugas kepresidenan mana yang diambilalihnya.

Operasi ini dilaksanakan tiga minggu sebelum pemilihan legislatif. Dalam pemilu itu, Kirchner berharap bisa memegang kendali Kongres di pertengahan masa kepemimpinannya yang kedua. Diperkirakan sekitar 30 juta warga Argentina yang bakal memberikan suaranya apda 27 Oktober.

Fernando Navarro, ketua koalisi Kirchner, mengatakan kepada radio lokal El Mundo bahwa presiden tengah bersemangat dan bisa kembali bertugas. Namun kandidat dari pihak oposisi mengemukakan kekhawatirannya mengenai ketidakpastian kesehatan Kirchner. "Ada informasi yang hilang," kata Jose Ignacio de Mendiguren kepada radio La Red.

Kirchner mengalami masalah kesehatan yang mencemaskan termasuk beberapa kali terkena tekanan darah rendah. Pada Januari 2012, kurang dari sebulan sejak ia menduduki jabatan kedua, Kirchner menjalani operasi untuk mengangkat tiroid, dan disebutkan bahwa ia secara keliru didiagnosa kanker. Pada saat itu Boudou secara resmi menjalankan tugas kepresidenan selama 20 hari. Jajak pendapat menunjukkan citra wapres buruk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement