Selasa 08 Oct 2013 18:20 WIB

OECD: Ekonomi RI Tumbuh Stabil Hingga 2018

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA--Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyatakan Indonesia akan menjadi negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan rata-rata tahunan mencapai angka kisaran enam persen pada periode 2014--2018.

Kesimpulan tersebut menjadi salah satu hasil dari laporan ekonomi terbaru OECD untuk kawasan Asia Tenggara, Cina, dan India yang diterima di Jakarta, Selasa.

Laporan tersebut menjelaskan di antara negara maju Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi pada periode tersebut, di atas proyeksi Filipina sebesar 5,8 persen.

Perekonomian di Asia Tenggara, Cina, dan India relatif kokoh dalam jangka menengah yang didukung oleh stabilnya permintaan domestik, dan pertumbuhan ekonomi kawasan pada periode 2014--2018 rata-rata berkisar 6,9 persen.

Perkiraan itu lebih rendah dari angka pertumbuhan ekonomi pada periode 2000--2007 yang mencapai kisaran 8,6 persen. Namun, dalam jangka menengah kawasan Asia Tenggara, Cina, dan India, memegang peranan penting dalam perekonomian global.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia dan Thailand pada periode yang sama diproyeksikan mencapai 5,1 persen dan 4,9 persen, yang didominasi oleh permintaan domestik, selain investasi dalam sektor infrastruktur dan konsumsi swasta.

Selain itu, perekonomian Singapura diperkirakan tumbuh 3,3 persen. Demikian pula dengan perekonomian Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam yang diperkirakan ikut tumbuh kokoh dalam jangka menengah pada kisaran enam hingga tujuh persen.

Wakil Sekretaris Jenderal OECD Rintaro Tamaki mengatakan bahwa kesuksesan ekonomi dari negara berkembang Asia akan bergantung pada pengelolaan beberapa tantangan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan dalam jangka menengah.

"Sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk menerapkan kebijakan struktural dalam memanfaatkan keuntungan dari masuknya arus modal dan membantu perkembangan kerja sama ekonomi yang lebih dekat serta mewujudkan integrasi dalam kawasan," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement