REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kekerasan meletus di Kairo Mesir pada Ahad lalu ketika pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan penentang dan pasukan keamanan. Pada Selasa (8/10), jumlah korban tewas bertambah menjadi 55 orang.
Diperkirakan jumlah korban tewas bertambah mengingat 250 orang terluka. Enam tentara Mesir dilaporkan tewas sejak Ahad. Di Kota Port Said, kelompok penyerang menembak dan menewaskan seorang tentara Mesir pada Selasa.
Sementara pada Senin kemarin, militan di Sinai membunuh lima tentara Mesir di Ismailia. Pendukung Ikhwanul Muslimin menggelar demonstrasi pada Selasa di Kairo dan sejumlah kota di seluruh negara.
Di Kairo, warga berenang menyeberangi sungai Nil untuk lolos dari penahanan setelah personel bersenjata membersihkan jalan dari para demonstran.
Dalam laporan CNN, Selasa, gas air mata memenuhi udara dan pasukan keamanan memukul beberapa pengunjuk rasa dengan tongkat. Hal itu dinilai pertanda kuat pemerintah Mesir yang didukung militer menggunakan semua cara untuk menghentikan protes Ikhwanul Muslimin.
Di dekat Tahrir Square, kerumunan orang merayakan Hari Angkatan Bersenjata Mesir. Sementara, ribuan demonstran dari Ikhwanul Muslimin menuju Tahrir. Pasukan keamanan menghalangi jalan mereka dan membubarkan kerumunan. Pada Ahad lalu, korban tewas dilaporkan 51 orang.