REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) akan memotong sebagian bantuan militer ke Mesir. Pengumuman resmi akan diberikan dalam beberapa hari mendatang.
Keputusan itu diambil setelah kudeta militer pada Juli lalu melawan Presiden Muhammad Mursi dan kekerasan berlanjut dalam beberapa pekan terakhir. Namun, sejumlah bantuan militer akan dilanjutkan termasuk dana untuk mempertahankan komitmen Mesir pada traktat perdamaian dengan Israel, dana melawan terorisme dan keamanan Sinai, tempat ekstremis mendirikan pangkalannya.
AS juga akan mempertahankan dana nonmiliter untuk membantu promosi demokrasi. Pemerintahan Obama menahan sejumlah bantuan ke Mesir pada Agustus lalu. Otoritas AS yang lain mengatakan penangguhan bantuan lebih dari 1 miliar dolar AS per tahun diberikan karena akumulasi insiden di Mesir.
Hal itu termasuk kekerasan baru-baru ini yang menewaskan puluhan orang selama akhir pekan. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden mengatakan, pengumuman akan segera diberikan tapi membantah AS akan mencabut semua bantuan militer.
"Kami akan mengumumkan masa depan kerja sama bantuan dengan Mesir dalam beberapa hari ke depan, tapi presiden menegaskan UNGA, kerja sama akan dilanjutkan," ujarnya dikutip CNN, Rabu (9/10).
Otoritas mengatakan setiap keputusan yang memotong bantuan tidak akan memutus kerjasama dengan Mesir.