Kamis 10 Oct 2013 04:03 WIB

60 Warga Tibet Ditembak Polisi Cina

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Tibet
Tibet

REPUBLIKA.CO.ID, LHASA -- Sedikitnya 60 warga Tibet terluka setelah polisi Cina menembaki massa demonstransi. Laporan dari Kelompok Pembebasan Tibet mengatakan penembakan terjadi pada Ahad lalu di wilayah Biru. Yaitu setelah penduduk desa meminta polisi membebaskan seorang pria yang memimpin demonstrasi pada September lalu. 

Ada bentrokan pada September lalu setelah warga Tibet menolak mengibarkan bendera Cina di luar rumah mereka. Tibet merupakan wilayan otonomi Cina. Namun, kelompok HAM menuduh Cina menekan secara agama dan politik di Tibet. Tuduhan itu dibantah otoritas Cina.

BBC Rabu (9/10) melansir, juru bicara kementerian luar negeri Cina mengatakan, tidak mengetahui laporan tersebut. Dia menolak memberi komentar. Polisi di biro layanan publik di Biru, Tibet juga mengatakan tidak ada demonstrasi dan tak ada yang terluka. 

Media asing hanya boleh masuk ke Tibet dengan undangan pemerintah Cina. Kunjungan ini jarang dan dikontrol ketat. Hal itu membuat sulit untuk memverifikasi laporan secara independen. 

Pada 6 Oktober, massa bergabung di luar kantor pemerintahan lokal meminta pembebasan Dorjee Dagtsel, orang lokal setempat. Polisi menembakkan senjata ke dalam kerumunan dan melukai 60 orang. Dua orang diantaranya dalam kondisi kritis.

Laporan dari Pembebasan Tibet juga menyebut polisi menembakkan gas air mata dan memukuli pendemo. Namun, Kampanye Internasional untuk Tibet mengatakan belum jelas apakah yang ditembakkan pasukan adalah peluru aktif atau gas air mata. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement