Selasa 15 Oct 2013 16:09 WIB

Aneh, Chevron Menanyakan Soal Aborsi kepada Calon Karyawannya

Red:
Calon Karyawan di Australia
Calon Karyawan di Australia

CANBERRA -- Perusahaan minyak dan gas Chevron menuai kecaman gara-gara mengajukan pertanyaan kepada calon karyawan seputar sejarah kesehatan reproduksi seperti apakah pernah mengalami keguguran atau pernah melakukan aborsi.

Pertanyaan yang memicu kecaman itu dimuat dalam formulir kesehatan yang diedarkan Chevron kepada  calon karyawan yang akan direkrutnya. Formulir berjudul Pemeriksaan Fisik dan Rekam Medis tersebut didalamnya memuat pertanyaan seputar apakan calon karyawan pernah mengandung, sedang mengandung atau pernah  melakukan prosedur sterilisasi.

Chevron mengatakan pertanyaan itu bersifat sukarela dan memenuhi ketentuan hukum, namun Serikat Pekerja Kelautan mengatakan perusahaan gas itu keterlaluan.

Formulir kesehatan itu juga mengajukan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan umum pelamar kerja, pola  olahraga dan diet.

Namun juru bicara serikat pekerja kelautan, Matthew Elliott mengatakan di bagian F yang diberi label "Kesehatan Reproduksi”,  sangat keterlaluan.

"Menurut saya bagian tersebut sangat keterlaluan, saya tidak percaya apakah perusahaan benar-benar butuh keterangan mengenai sistem reproduksi calon karyawannya, dan saya juga mempertanyakan apakah calon pekerja terlebih lagi pasangannya, perlu membeberkan informasi sejarah kesehatan reproduksinya seperti itu," kecamnya.

"Tanggal lahir atau penghentian kehamilan, cacat lahir, keguguran, lahir mati atau aborsi medis - semua pertanyaan ini tidak relevan dengan posisi pekerjaan yang dapat saya pilih,” protesnya lagi.

"Kenyataan orang harus mengingat kembali pengalaman traumatis didalam hidupnya untuk kepentingan perekrutan karyawan itu juga benar-benar mengerikan.”

Menyikapi kecaman ini, Chevron mengatakan menjawab pertanyaan itu bersifat sukarela dan di formulir itu sudah diberikan catatan yang menyatakan pertanyaan itu bersifat pilihan.

Elliot mengatakan meskipun pertanyaan itu bersifat pilihan, orang tetap saja merasa tertekan untuk menjawabnya dan seharusnya pertanyaan seperti itu ditiadakan.

"Chevron harus menarik dokumen ini segera dan duduk dengan MUA dan serikat pergerakan buruh dan segera menerapkan sistem yang adil dan bijaksana dalam menilai calon pekerja kondisi kesehatannya," desak Elliot.

"Chevron sudah mengatakan dan di formulir itu memang bersifat sukarela, tapi formulir itu juga menyatakan laki-laki dan perempuan  harus  mengisi semua pertanyaan ini berdasarkan pengetahuan terbaik mereka dengan semua kata digarisbawahi.”

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement