Kamis 10 Oct 2013 04:10 WIB

Belanda Minta Maaf Atas Penahanan Diplomat Rusia

Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans.
Foto: AP Photos
Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans hari Rabu meminta maaf kepada Moskow atas penahanan seorang diplomat Rusia di Den Haag dengan mengatakan, hak kekebalan diplomatiknya telah dilanggar.

Sejumlah pejabat Kedutaan Besar Rusia mengatakan, polisi Belanda memasuki rumah diplomat itu, memukulinya dengan pentungan dan menahannya selama beberapa jam pada akhir pekan.

Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut permintaan maaf Belanda atas insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi ketika Moskow dan Den Haag berselisih menyangkut penahanan aktivis-aktivis Greenpeace di Rusia, termasuk dua warga Belanda.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh polisi, Menteri Luar Negeri Frans Timmermans "menyimpulkan bahwa penahanan dan penangkapan seorang diplomat Rusia, yang memiliki kekebalan diplomatik penuh, melanggar" hukum internasional.

"Untuk ini, Belanda meminta maaf kepada Rusia," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan. Namun, Timmermans mengatakan, ia "secara pribadi memahami" tindakan yang dilakukan polisi.

Badan perlindungan anak Belanda mengatakan sebelumnya, mereka menyelidiki pengaduan yang disampaikan tetangga-tetangga diplomat Dmitry Borodin mengenai perlakuannya pada anak-anaknya.

Kedutaan Besar Rusia mengatakan, pengaduan itu merupakan "salah satu dalih" atas insiden tersebut.

Mengenai permintaan maaf itu, Borodin mengatakan kepada kantor berita Rusia Itar-Tass, Belanda "melakukan hal yang benar... Saya berharap cercaan yang menimpa saya dan keluarga saya oleh pers Belanda kini berhenti."

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, mereka telah menerima permintaan maaf itu dan janji dari Belanda untuk menyampaikan hasil penyelidikan atas insiden tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement