REPUBLIKA.CO.ID, Telah terjadi peningkatan mengkhawatirkan dalam jumlah anak yang tenggelam di Australia dalam setahun terakhir. Laporan yang dirilis Royal Life Saving Society menyebutkan, 31 anak balita meninggal tenggelam di sungai, kolam renang dan kamar mandi dalam 12 bulan terakhir sampai bulan Juli atau meningkat 50 persen.
Dalam separuh kasus, anak-anak itu tenggelam di kolam renang yang tak berpagar atau masuk ke dalam kolam renang karena pintu pagarnya rusak atau terbuka.
81 persen dari kematian anak balita yang tenggelam itu terjadi karena si anak kecebur, dan dilaporkan bahwa masalah yang paling utama adalam kurangnya pengawasan orang dewasa.
Royal Life Saving mengatakan, banyak insiden itu terjadi sewaktu orangtua meleng, atau keliru mengira ada orang yang mengawasi anak mereka.
Fakta korban tenggelam
- 291 orang tenggelam antara 1 Juli 2012 dan 30 Juni 2013
- 238 (82 persen) adalah pria, dan 53 (18 persen) wanita
- 31 korban (11 persen) adalah anak balita
- 114 korban (39 persen) berusia 55 tahun keatas
- 99 kematian (34 persen) terjadi di air di wilayah daratan
Manajer komunikasi Life Saving Victoria, Jennifer Roberts, mengatakan pengawasan anak-anak bila berada dekat air sangat penting artinya.
"Kolam renang di rumah-rumah perlu punya penghalang demi keamanan, yang telah diperiksa dan terus dipelihara," katanya.
Laporan itu menyebutkan, seluruhnya 219 orang tenggelam, 82 persen diantaranya pria.
"Kami lihat pria cenderung untuk melakukan tindakan yang lebih berisiko," kata Roberts. "Jadi pesan kami pada mereka adalah hati-hatilah di sekitar air, kurangi minum alkohol dan saling perhatikan kawan kalau berada dekat dengan air."
Jumlah orang tua yang mati tenggelam meningkat
Laporan itu juga menyebutkan 114 orang yang tenggelam berusia diatas 55 tahun. Ini angka kematian tertinggi dalam kelompok umur itu selama 10 tahun ini.
Jumlah itu 31 persen lebih tinggi dari rata-rata dalam 10 tahun.
Kata Roberts, orang-orang lebih tua sebaiknya mengupdate kemampuan mereka menghadapi air.
"Seringkali orang mengandalkan pada apa yang mereka pelajari sekian tahun yang lalu. Penting untuk menyadari bahwa kemampuan kita boleh jadi telah berubah dengan kondisi medis, disamping juga sudah lebih tua," katanya.
34 persen kematian karena tenggelam terjadi di air wilayah daratan, sementara 22 persen kematian terjadi di pantai.
Laporan itu juga menyebutkan 81 persen orang yang meninggal dengan alkohol dalam tubuhnya mencatat kadar alkohol darah jauh lebih tinggi daripada batas legal 0.05 untuk mengoperasikan kendaraan air.
CEO Royal Life Saving Justin Scarr mengatakan, laporan itu memperingatkan kita mengenai risiko berada di dalam dan di dekat ai, dan mengapa perlu berbuat lebih banyak untuk mencegah tenggelam.
"Terlalu banyak keluarga yang terkena dampaknya secara mengenaskan," katanya. "Kami ingin memangkas jumlah korban tenggelam menjadi separuhnya di tahun 2020. Jadi jelas masih banyak yang harus dilakukan."
Katanya, jelas orang-orang Australia perlu lebih memperhatikan bahaya yang bisa timbul bila berada sekitar air.
Scribd: Royal Life Saving Society National Drowning Report 2013