REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah mengatakan ASEAN telah menjadi salah satu pilar yang cukup penting dalam konstruksi tatanan ekonomi dunia. Sebab, ditengah kemelut global yang terjadi di Amerika dan Eropa, kawasan ASEAN justru mencatatkan rekor yang cukup baik dalam lima tahun terakhir. “Jadi, dunia juga melihat kawasan Asia itu sebagai kawasan yang penuh dengan potensi.,” katanya, Kamis (10/10).
Ia menjelaskan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN stabil, konflik politik dan security juga tidak terlalu mengkhawatirkan meskipun ada sejumlah konflik perbatasan Thailand dan negara sahabat, tapi tidak cukup membuat goncangan stabilitas regional. Kemudian juga kesepakatan ASEAN Community yang mengalami progras yang signifikan. Tak mengherankan apabila dalam 23rd ASEAN Summit yang diperluas kali ini menarik banyak negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Cina untuk melakukan kerja sama dengan ASEAN.
Menurutnya, ASEAN memiliki masa depan dan potensi dan peluang yang cukup besar untuk bisa mewarnai kawasan dan juga ekonomi dunia. Kuncinya, lanjut dia, konektivitas dan infrastruktur dan sama-sama sepakat bahwa infrastructure gate itu harus dikurangi. “Jadi, selain juga meningkatkan konektivitas di dalam masing-masing negara dan antar negara dan juga greater ASEAN, tapi juga persoalan gate infrastructure quality di masing-masing negara,’ tuturnya.