REPUBLIKA.CO.ID, MANLA--Filipina menyatakan memahami keputusan mendadak Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk membatalkan kunjungannya ke Manila pekan ini akibat topan besar yang diperkirakan menerjang negeri tersebut, kata seorang pejabat senior pemerintah pada Kamis (10/10).
Wakil Juru Bicara Presiden Abigail Valte mengatakan Menteri Urusan Luar Negeri Filipina Albert del Rosario dan Kerry, dalam pernyataan bersama di Brunei Darussalam di sisi pertemuan tingkat tinggi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), mengumumkan pembatalan kunjungan Kerry ke Manila pada 11-12 Oktober.
Valte mengatakan kedua pejabat tersebut mengumumkan bahwa kunjungan Kerry ke Filipina akan dijadwal-ulang pada satu saat sebelum akhir tahun ini.
"Kami memaklumi dan menantikan kunjungannya pada masa depan," kata Valte di dalam pesan teks kepada wartawan, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Lawatan Menlu Kerry ke Manila semestinya dilakukan sebagai pengganti kunjungan Presiden AS Barack Obama --yang membatalkan perjalannya ke Asia akibat penutupan Pemerintah AS karena kegagalan mengesahkan anggarannya tepat pada waktunya.
Sebelum pembatalan, Manila dijdawalkan menjadi tahap akhir kunjungan Kerry ke empat negara Asia Tenggara --Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina.