REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak dua orang tewas dan empat cidera parah akibat pesawat jenis Twin Otter milik MASwings yang membawa 14 penumpang menabrak sebuah rumah di Kampung Sin San, Kudat, Sabah, Kamis saat mencoba mendarat di tengah angin kencang.
Kejadian pada pukul 14.50 waktu setempat itu terjadi ketika pesawat tersebut mencoba melakukan pendaratan darurat setelah hilang kendali akibat angin kencang.
Media-media lokal melaporkan jarak antara lokasi kejadian dengan Lapangan Terbang Kindat sekitar satu kilometer.
Kepala Kepolisian Daerah Kudat, Deputi Superintendan Dawi Ossen, mengatakan seorang penumpang Tan Ah Chai (96) dinyatakan meninggal dunia ketika mendapat perawatan di Rumah Sakit Kudai. Sementara, kopilot Marc Joseph Bannsh (23) meninggal di Rumah Sakit Queen Elizabeth Kota Kinabalu.
"Empat penumpang lain masih menerima perawatan dan mereka dilaporkan cidera parah. Tetapi, semua berada dalam keadaan stabil," katanya.
Korban cidera termasuk pilot pesawat Mohd Abd. Amir (58). "Kami masih menjalankan penyelidikan di tempat kejadian untuk mengetahui penyebab insiden itu," imbuh dia.
Pesawat naas tersebut berangkat dari Lapangan Terbang Antarbangsa Kota Kinabalu pada pukul 14.05 waktu setempat dan mengambil waktu sekitar 40 menit untuk tiba di Kudat.
Namun, angin kencang di daerah yang terletak di utara Sabah itu mengakibatkan pesawat kehilangan kendali sehingga pilot mencoba melakukan pendaratan darurat.
Pendaratan tersebut gagal sehingga pesawat menabrak pagar dan bagian depan sebuah rumah yang saat kejadian ditinggali oleh seorang ibu dan anak berusia 11 tahun.
Petugas Perhubungan Publik Kantor Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Sabah, Mohd Affendy Ramin mengatakan semua penumpang berhasil dibawa keluar dari pesawat dan dilarikan ke Rumah Sakit Kudat.
Pihak Malaysia Airlines (MAS) dalam pernyataannya di Kuala Lumpur membenarkan bahwa pesawat MH3002 dari Kota Kinabalu ke Kudat mengalami kecelakaan.