Jumat 11 Oct 2013 12:11 WIB

Cina Tahan Wartawan Penulis Berita Kasus Korupsi

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Bo Xilai, politisi dan mantan pejabat Cina yang diduga terlibat korupsi
Foto: SMH
Bo Xilai, politisi dan mantan pejabat Cina yang diduga terlibat korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wartawan Cina yang mengunggah tulisan tentang dugaan kasus korupsi pada privatisasi aset negara secara resmi ditahan. Dia ditahan dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Kejaksaan Beijing menyetujui penangkapan Liu Hu pada 30 September. Pengacaranya, Zhou Ze  mengatakan Liu yang bekerja untuk New Express berbasis di Guangzhou ditahan sejak 24 Agustus. Penangkapan Liu, ujar laporan Bloomberg, Jumat (11/10) menambah bukti pemerintah meningkatkan tindakan keras terhadap orang-orang yang memposting online tulisan mereka.

Pada saat yang sama, Partai Komunis berjanji akan menindak tegas korupsi. Akan tetapi, pemerintah menarget blogger yang vokal dan mereka yang dinilai menulis komentar fitnah terancam hukuman tiga tahun penjara. "Saya pikir mereka memilih 30 September untuk menyetujui penangkapan karena setiap orang berlibur, sehingga tidak seorang pun perhatian, " ujar Zhou.

Liu menuduh wakil Direktur Kementerian Industri dan Perdagangan, Ma Zhengqi membebaskan penyelidikan lebih lanjut dalam privatisasi dua perusahaan milik negara saat dia menjadi sekretaris wilayah di Chongqing. Itu dia tulis di dalam mikroblognya pada Juli lalu. Liu menyatakan pegawai sipil membeli aset sekitar 1,7 juta yuan meski nilai sebenarnya 27,7 juta yuan.

Wartawan lain yang menulis dugaan korupsi seperti Liu juga telah ditahan. Pada Desember, seorang jurnalis di Caijing Magazine, Luo Changping memposting tuduhan terhadap wakil ketua badan perencanaan ekonomi tertinggi negara, Liu Tienan. Liu dicopot dari jabatannya pada Mei lalu sejak Luo menulis berita di akun online-nya. Kejaksaan Beijing tidak menjawab permintaan komentar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement