REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL---Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memeriksa satu set kapal perang yang baru dibuat dan mengeluarkan perintah untuk meningkatkan kekuatan Angkatan Laut, kata media pemerintah.
Kunjungan itu dilakukan setelah pelatihan Angkatan Laut gabungan selama dua hari yang digelar tidak jauh dari Semenanjung Korea dan melibatkan kapal induk nuklir Amerika Serikat. Pelatihan gabungan itu memicu serangkaian tanggapan marah dan ancaman dari Pyongyang.
Korea Utara mengecam pelatihan Angkatan Laut bersama Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang --yang melibatkan kapal-kapal perang sebagai suatu "provokasi militer yang serius" dan bersumpah untuk "menguburkan di laut" kapal induk Amerika Serikat yang turut ambil bagian dalam pelatihan itu.
Dengan didampingi Panglima Tentara Rakyat Korea Ri Yong-Gil dan komandan Angkatan Laut Kim Myong-Sik, Kim memeriksa kapal perang baru itu dan "memandu manuver mereka", kata Kantor Berita Korea Utara (KCNA).
KCNA tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang jumlah atau jenis kapal perang yang dibuat.
Kim memuji para ilmuwan, teknisi dan pekerja yang telah membuat
kapal perang moderen itu --yang digambarkan oleh KCNA sebagai "dilengkapi dengan kemampuan intelijen tingkat tinggi dan ringan" - dalam waktu singkat.
Dia "sangat puas" melihat "kemampuan manuver yang tinggi dan mencolok" dari kapal itu. Pemimpin Korea Utara itu berjanji untuk mendukung kekuatan Angkatan Laut dan terus meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Laut negaranya, kata laporan itu.