REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Seorang anggota parlemen senior Iran mengatakan Sabtu bahwa Iran bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional sejalan dengan transparansi program nuklir Iran dan pemerintah Barat harus mengambil langkah-langkah positif dalam pembicaraan nuklir.
Pembicaraan nuklir Iran dijadwalkan akan diselenggarakan di Jenewa pada 15-16 Oktober.
Mohammad-Hassan Asafari yang merupakan anggota dari Majlis Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri mengatakan kepada IRNA bahwa jadwal harus ditetapkan agar perundingan-perundingan menghasilkan keputusan yang diinginkan.
Untuk menunjukkan niat baik mereka sebelum memulai pembicaraan nuklir, pemerintah Barat bisa membuat keputusan tentang jaminan kapal tanker minyak Iran atau mencabut larangan impor minyak Iran oleh China, India dan Jepang, kata Asafari.
Anggota parlemen Iran menyerukan pembicaraan yang akan diadakan pada tingkat menteri luar negeri di ibu kota negara-negara peserta perundingan. Ia menyerukan dimasukkannya anggota komisi Majlis ke dalam tim perunding Iran untuk meningkatkan koordinasi antara DPR dan Kementerian Luar Negeri. Memperhatikan bahwa pengayaan uranium di bumi Iran adalah hak Iran yang tak bisa dicabut atau diserahkan, ia mengatakan bahwa pengayaan uranium tidak harus dibahas dalam perundingan Jenewa.