Ahad 13 Oct 2013 08:16 WIB

Keluarga Korban Mavi Marmara Protes Sikap Diam Dunia

Kapal Mavi Marmara
Kapal Mavi Marmara

REPUBLIKA.CO.ID, Keluarga korban kekerasan Israel terhadap kapal bantuan Mavi Marmara Turki menggelar unjuk rasa di meminta kepada lembaga-lembaga hukum internasional agar menindak tegas pasukan Israel dan pejabat politik yang terlibat di pembunuhan sejumlah aktivis dan relawan kemanusiaan di laut internasional yang menewaskan 9 relawan Turki. Mavi Marmara berusaha menembus pantai Gaza yang diblokade untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan pada 31 Mei 2010.

Puluhan keluarga korban Mavi Marmara menggelar unjuk rasa itu di depan Mahkamah Khselan di kota Istanbul Turki memprotes ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap hak korban dan membiarkan para pelaku pembunuhan. Mereka meneriakkan yel-yel menuntut hak korban dilunasi melalui proses hukum yang adil seperti dilansir situs infopalestina.com.

Aksi mereka itu terinspirasi oleh perjuangan relawan Mavi Marmara, sebagai bentuk kesetiaan mereka terhadap perjuangan yang sudah mereka lakukan dan juga sebagai wujud perjuangan hak para korban. Mereka menuntut kepada pihak-pihak yang hanya meneriakkan kebebasan dan demokrasi tanpa ada bukti nyata. Mereka menyamakan korban Mavi Marmara dengan korban kekerasan di lapangan Rabiah Adawiyah di Mesir yang juga memperjuangkan kebebasan namun mendapat perlakukan kekerasan dari aparat keamananan Mesir.

Dalam orasinya, mereka menyatakan kami tidak akan diam sampai para syuhada dan korban Mavi Marmara mendapatkan hak mereka dengan menyeret para pelaku pembunuhan ke depan mahkamah internasional. Apalagi para korban itu gugur dalam aksi membela pihak yang terzhalimin di Jalur Gaza  yang terblokade. Mereka juga menyatakan tak menerima permintaan maaf Israel atas kejadian tersebut.

Mereka menegaskan akan tetap konsisten mendukung Palestina sampai berhasil membebaskan Palestina dari penjajahan Israel. Dalam penutupan aksi tersebut sejumlah anak dan perempuan melepaskan balon yang bertuliskan nama nama para syuhada Mavi Marmara sebagai wujud penghormatan atas perjuangan mereka dalam memberikan solidaritas Palestina.

Sebelumnya Israel sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Turki pada Maret lalu atas terbunuhnya sembilan aktivis Turki di dalam hati marmara tahun 2010 setelah hubungan kedua negara antara Turki dan Israel mengalami ketegangan pasca peristiwa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement