REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Iran berencana mengajukan usul tiga-tahap dalam pembicaraan nuklir mendatang di Jenewa dengan negara besar dunia, demikian laporan kantor berita setengah resmi Iran, ISNA, Sabtu (12/10).
Paket usul itu, jika disetujui pada tahap awal, akan secara otomatis membuat pihak lain terikat komitmen pada "pengakuan hak pengayaan uranium di tanah Iran" sebagai sasaran perundingan, kata ISNA tanpa menyebutkan sumber informasinya.
Paket tersebut juga mencakup langkah timbal-balik dalam proses perundingan sehingga akhir dapat dicapai, kata laporan itu. "Pejabat Iran percaya bahwa, tanpa kesepakatan apa pun pada tahap pertama, berlanjutnya perundingan akan sangat sulit dan barangkali tak mungkin," kata ISNA, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Kelompok P5+1, yang meliputi kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, akan melanjutkan pembicaraan dengan Iran mengenai program nuklir kontroversialnya di Jenewa, Swiss, 15-16 Oktober. Pada Jumat (11/10), Press TV melaporkan Iran akan menghadiri pembicaraan nuklir mendatang di Jenewa dengan usul baru.
Beberapa media melaporkan pada Rabu (9/10), Iran sedang menyiapkan satu paket usul guna menghentikan produksi pengayaan uranium 20 persen, tuntutan utama AS dan negara besar lain global. Wall Street Journal melaporkan paket itu meliputi "batas mengenai jumlah sentrifugal yang beroperasi, jumlah pengayaan dan perlunya pengabsahan". Pada gilirannya Teheran akan meminta Amerika Serikat dan Uni Eropa mulai memangkas sanksi, kata laporan itu.