REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Lebih dari 380 ditangkap setelah nasionalis Rusia mengamuk beberapa jam di Moskow. Hal itu dipicu kasus pembunuhan warga lokal oleh tersangka yang diduga seorang migran.
Massa yang membawa Slogan 'Rusia untuk warga Rusia', menggelar protes di Biryulyovo, kawasan industri selatan Moskow.
Polisi membuat peringatan keamanan dan mulai menangkapi orang setelah massa merusak kaca toko, membakar pusat perbelanjaan, dan menyerang petugas keamanan.
Saksi mata mengatakan pendemo melembar botol kosong sampai palu ke pasukan polisi anti huru hara. Juru bicara polisi mengatakan pasukan keamanan dimobilisasi beberapa jam dalam kerusuhan. Lima polisi terluka.
Massa marah atas kasus pembunuhan yang terjadi pada Kamis pekan lalu dimana warga lokal Yegor Schcherbakov tewas. Polisi mengatakan dia ditusuk orang tidak dikenal di depan tunangannya Ksenya.
Pembunuh melarikan diri tapi tertangkap kamera pengintai. Dari rekaman itu terlihat pembunuh merupakan warga dari Asia Tengah atau Kaukasus. "Investigator terbaik menangani kasus ini," ujar kepala polisi wilayah, Alexandre Polovinko dikutip Al-Jazeera, Senin (14/10).
Ketegangan etnis berkembang selama bertahun-tahun di Moskow dan kota besar Rusia lainnya yang dibanjiri pekerja migran dari wilayah Muslim Kaukasus dan Asia Tengah.