REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Keluarga presiden terguling, Muhammad Mursi, kembali mengaskan melalui surat pernyataan resmi menjelang Idul Adha bahwa akan tetap pada pendirian awal menolak kudeta militer. Mereka menolak segala bentuk kompromi dan negoisasi.
''Surat pernyataan yang dibacakan oleh Osama Mursi mewakili keluarga Mursi pada Ahad itu menegaskan bahwa Presiden Mursi tetap pada pendiriannya sebagai presiden yang sah,'' demikian rilis resmi Ikhwanul Mulimin, Rab'ah Today, seperti dikutip MINA.
Keluarga Mursi juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur untuk memperjuangkan keabsahan kepemimpinan Mursi meski nyawa sebagai taruhannya.
Presiden Mursi tidak akan mundur, bernegosiasi atau menerima kompromi terutama setelah semua syuhada, orang-orang yang terluka, serta orang-orang yang ditangkap dan hilang.
“Tidak peduli berapa banyak mereka mencoba untuk menjauhkannya, presiden tidak akan mundur dari kembali ke jalur demokrasi,'' sebut rilis Ikhwanul Muslimin seperti dikutip situs muslimcommunity. ''Bahkan, jika jiwanya menjadi harga untuk jalan demokrasi ini.”
Mursi kini menjadi tahanan militer sejak kudeta pada 3 Juli silam dan belum dibebaskan di tempat yang dirahasiakan hingga saat ini.