REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota legislatif Amerika Serikat meminta pemerintah tetap lanjutkan sanksi keras kepada Iran. Selama ini DPR (House of Representative) AS diketahui jauh lebih keras dibanding Pemerintah Barack Obama.
Sehari menjelang dialog P5 + 1 tanggal 15-16 Oktober, dikutip dari Reuters, baik Demokrat maupun Republik meminta Pemerintah tetap menjalankan kebijakan keras.
Meski sebelumnya pejabat Pemerintah menyatakan mereka siap mencabut sanksi ekonomi kepada Iran. Asalkan, ucap pejabat itu, Iran juga cepat membuktikan program mereka terbukti untuk perdamaian.
Dialog antara Iran dengan Enam kekuatan dunia telah terhenti semenjak beberapa bulan lalu. Akan tetapi Presiden Hassan Rouhani, yang relatif lebih moderat, bersikap lebih terbuka.
Ia juga berusaha membuka diri kepada Barat seraya meminta mereka mencabut sanksi. DPR Amerika Serikat Juli lalu malah memperketat sanksi bagi Iran. Namun Komite Perbankan dari Senat setuju menahan kebijakan tersebut.
Senat menahan hingga negosiasi selesai. Sebelumnya Pemerintah Obama mengajukan banding kepada Senat terkait kebijakan terakhir.
Sementara itu, enam Senator Demokrat dan empat dari Republik mengirim surat kepada Presiden Obama. Mereka siap menahan sanksi terbaru bagi Iran. Akan tetapi dengan syarat pemerintah Teheran benar-benar bisa membuktikan klaim mereka.
Sebanyak10 anggota Senat juga meminta Teheran membuka diri kepada Badan Energi Atom Internasional. Selain itu juga mematuhi Aturan Nuclear Nonproliferation Treaty.
Begitu juga mematuhi kebijakan resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap senjata nuklir. Artinya Iran harus menghentikan segala proses pengayaan mereka.
Dalam surat itu mereka menyatakan jika Iran benar-benar mengikuti langkah dan cara terbuka. Maka, Senat akan menahan sanksi sebagai balas niat baik Iran.
Meski begitu, mereka juga menegaskan kembali ancaman serangan militer tetap ada. Sementara saat ini sanksi harus dipertahankan secara nyata.
Sebanyak10 senator itu antara lain, anggota Demokrat Robert Menendez, kepala komite kebijakan luar negeri dan Charles Schumer, anggota senat lainnya. Selain itu juga anggota Republik seperti Lindsey Graham dan John McCain. Sayangnya anggota Republik lain mengambil sikap keras terhadap Iran.