Rabu 16 Oct 2013 08:21 WIB

Pengadilan Tasmania Larang Nelayan Intimidasi Polisi

Red:
Nelayan di Tasmania
Nelayan di Tasmania

TASMANIA -- Seorang nelayan di Negara Bagian Tasmania, Australia, diberi peringatan oleh pengadilan setempat untuk menghentikan intimidasi terhadap agen kepolisian yang tengah menyamar dan menjadi saksi di persidangan.

Mark Eather, 53 tahun, memenangkan pengakuan internasional untuk praktek perikanan berkelanjutan dan sebelumnya mengaku tidak bersalah atas perdagangan 624 kilogram lobster karang.

Petugas polisi yang menyamar yang diduga sengaja membeli makanan laut dari Eather adalah satu-satunya saksi yang disebut dalam proses persidangan awal hari ini, Selasa (15/10).

Petugas itu ditanya mengapa panggilan telepon dengan Eather yang menjadi tuduhannya tidak direkam.

Petugas tersebut menyampaikan kepada pengadilan kalau kepolisian tidak punya kewenangan untuk melakukan merekam pembicaraan itu.

Hakim Roger Tonge dalam persidangan kepada Eather menyatakan dia menyampaikan isyarat kasar kepada saksi dan mengingatkan dia agar tidak melakukan intimidasi.

Dia mengingatkan kalau prilakuknya berlanjut, dia bakal dikeluarkan dari pengadilan.

Kasus ini ditangguhkan ke Pengadilan Tinggi bulan depan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement