Rabu 16 Oct 2013 09:15 WIB

Ahli Kimia Internasional di Suriah Bertambah

Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tim pendahulu dari Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan PBB telah diperkuat dengan kelompok kedua pemeriksa OPCW dan tambahan staf pendukung PBB, sehingga jumlah tim gabungan itu jadi 60, kata OPCW, Selasa (15/10).

Kelompok kedua pemeriksa OPCW dan staf tambahan PBB telah tiba di Ibu Kota Suriah, Damaskus, sehingga jumlah anggota tim pendahulu jadi 60, kata OPCE di dalam satu pernyataan. Tim pendahulu tersebut, katanya, telah membuat kemajuan bagus dalam mengabsahkan informasi yang diajukan oleh Pemerintah Suriah mengenai program senjata kimianya.

"Pada akhir 10 hari pertama operasi di lapangan, tim pengabsahan telah memeriksa tiga lokasi dan rencana disiapkan untuk kunjungan ke lokasi lain," kata pernyataan tersebut, yang dilaporkan Xinhua, yang dikutip Rabu (16/10).

Tim itu, katanya, juga mengawasi pemusnahan oleh Suriah sebagian simpanan amunisi serta sebagian peralatan produksi senjata kimia. Kelompok pertama ahli kimia memulai kegiatan lapangan pada 6 Oktober.

Dewan Keamanan PBB menyatakan OPCW akan membantu Suriah menghancurkan senjata kimianya paling lambat pada pertengahan 2014. Misi itu akan diperluas saat penyelidik lain dijadwalkan tiba di negara yang dicabik perang tersebut paling lambat pada 1 November.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement