Rabu 16 Oct 2013 21:08 WIB

Diplomat Belanda Dipukuli di Moskow

Pemukulan
Foto: pt-bandung.go.id
Pemukulan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang diplomat Belanda, Selasa (15/10), dipukuli oleh penyerang tidak dikenal di Moskow. Itu terjadi sepekan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut permintaan maaf untuk dugaan pemukulan seorang diplomat Rusia di Belanda, kata kantor berita Rusia.

Media Belanda mengatakan, pemerintah Belanda telah memanggil duta besar Rusia untuk Belanda sebagai reaksi atas insiden pemukulan itu.

Serangan Moskow itu menyerupai versi Rusia dari sebuah insiden yang menyebutkan jika menteri konselor di kedutaan besar Rusia di Den Haag dipukul di rumahnya di depan anak-anaknya oleh penyerang bersenjata.

Kedutaan Besar Rusia mengatakan, ia dipukuli dengan tongkat polisi.

Satu sumber di kepolisian Rusia mengatakan kepada Interfax bahwa seorang diplomat Belanda di Moskow melaporkan, penyerang masuk ke apartemennya, memukulinya, dan meninggalkan pesan berupa "bentuk hati dengan huruf LGBT " pada dinding diplomat itu. LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.

Media Belanda mengatakan, diplomat Belanda itu mengalami luka ringan. Sumber polisi mengatakan kepada Interfax, yang dilansir Reuters, Rabu (16/10), bahwa yang bersangkutan tidak meminta perawatan kesehatan.

Pemanggilan Duta Besar Rusia oleh Menteri Luar Negeri, Frans Timmermans, yang dilaporkan oleh kantor berita nasional Belanda ANP, merupakan kasus terbaru dalam serangkaian konfrontasi diplomatik antara Belanda dan Rusia.

Putin disambut di Amsterdam awal tahun ini dengan parade kelompok gay. Dalam parade itu, para penggiat melambaikan balon merah jambu dan oranye sebagai bentuk protes terhadap larangan Rusia pada "propaganda" gay yang ditujukan pada anak di bawah umur, yang telah memicu kecaman internasional.

Awal bulan ini, Belanda meluncurkan proses hukum melawan Rusia, mengatakan bahwa pihaknya telah dengan tidak sah menahan para penggiat di atas kapal Greenpeace berbendera Belanda yang memprotes pengeboran minyak di Artik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement