Rabu 16 Oct 2013 22:01 WIB

Kematian Bayi Picu Kemarahan di Afsel

Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.
Foto: ewn.co.za
Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Kematian dua bayi yang mayat mereka ditemukan di satu toilet umum di Kota Praja Diepsloot, sebelah utara Johannesburg, telah memicu kemarahan di negeri tersebut.

Presiden Jacob Zuma menambahkan suaranya pada pengutukan terhadap kekejaman itu, pada Selasa (15/10). Zuma menyampaikan rasa terkejut dan cemas atas pembunuhan bayi tersebut. Mayat kedua bayi itu, yang berusiai dua dan tiga tahun, ditemukan pada pagi hari oleh seorang warga di Kota Praja Diepsloot. Keduanya telah hilang sejak Sabtu (12/10).

Dalam peristiwa lain yang dilaporkan, mayat anak lelaki yang berusia empat sampai enam tahun ditemukan di satu lapangan di Kathelong di East Rand, Johannesburg, awal Oktober. Ada bukti penyiksaan dan kekerasan sebelum anak lelaki tersebut diduga meninggal akibat perbuatan kejam

"Peristiwa pembunuhan dan penyiksaan yang mengerikan ini terhadap anak-anak kita bukan dilakukan oleh anggota masyarakat yang terus-menerus kita bangun," kata Zuma di dalam satu pernyataan, yang dilaporkan Xinhua dan dikutip, Rabu (16/10).

"Kami mengutuk pembunuhan ini dengan sekeras-kerasnya. Sementara kami menyeru masyarakat agar tidak main hukum sendiri untuk menghakimi pelaku tindakan ini, kami juga ingin mendesak mereka agar bekerjasama dengan penegak hukum untuk menemukan pelakunya dan menghukum mereka dengan seberat-beratnya," kata Zuma.

Warga di Diepsloot turun ke jalan pada Senin (14/10) untuk memprotes aksi kekerasan terhadap anak kecil. Pemrotes mendesak pemerintah agar segera bertindak untuk menghentikan kekejaman semacam itu. Banyak personel polisi telah dikirim ke daerah tersebut untuk mengendalikan keadaan. Tak ada laporan mengenai kekerasan. Polisi telah melancarkan penyelidikan mengenai kematian kedua bayi itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement