Jumat 18 Oct 2013 15:48 WIB

Ratusan dokter di Cina Terima Suap dari Produsen Susu Formula

Red:
Susu Formula
Susu Formula

BEIJING -- Pemerintah Cina menghukum 13 dokter dan tenaga medis di Kota Taijin, menyusul pengungkapan praktik suap yang melibatkan perusahaan susu formula Prancis oleh media lokal. Hukuman itu berupa pemecatan dan pemberhentian sementara.

Televisi resmi pemerintah Cina CCTV melaporkan bulan lalu adanya dugaan praktik suap dari salah satu perusahaan susu formula dari Prancis kepada kalangan dokter dan petugas medis di kota Taijin.

Pemerintah setempat awal pekan ini menyiarkan laporan penyelidikan atas dugaan tersebut dan menemukan, praktek ini sudah terjadi sejak tahun 2011. Laporan itu, yang dikutip media lokal di Cina, menyebutkan setidaknya 116 dokter dan 85 institusi kesehatan termasuk rumah sakit, telah menerima suap sejak dua tahun lalu.

Semua uang suap itu dilaporkan telah disita oleh petugas. 13 pelaku termasuk dokter dan perawat, menurut pemerintah Taijin, telah dipecat atau diberhentikan sementara. Pihak Dumex, produsen susu formula bayi, dikutip CCTV mengatakan akan menghentikan praktik itu segera dan akan menunjuk pejabat senior perusahaan untuk menangani kasus ini.

Pemerintah Cina juga mengeluarkan peraturan baru atas impor yang melarang susu bubuk bayi impor dikemas kembali dan dikurangi konsentrasinya di Cina.

Lazaras Karasavvidis, dari perusahaan pembuat susu formula bayi Wattle Health Australia, menyambut baik langkah itu. "Dalam beberapa kasus, mereka mencampurkan produk dari Cina, dan produk yang lebih rendah kualitasnya dari Eropa atau Amerika Selatan, dan susu yang telah dicampur itu kemudian diklaim sebagai produk Australia atau Selandia Baru," katanya.

Sementara itu, Rabobank menyiarkan laporan yang mengindikasikan permintaan Cina akan impor produk susu akan terus berkembang sekitar 20 persen setahun, sampai industri susu dalam negeri berhasil memenuhi kebutuhan.

Menurut catatan, sekitar 70 persen dari lebih 20 juta bayi yang lahir setiap tahun di Cina, diberikan asupan susu formula, meskipun kampanye untuk mendorong penggunaan ASI terus dilakukan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement