REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, saat memperingati Hari Pangan Dunia, Rabu (16/10), menyoroti peran penting sistem pangan yang efisien, dikelola dengan baik dan berkesinambungan dalam mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi.
Di dalam pesan pada acara tersebut, Sekretaris Jenderal PBB itu berkata, "Setiap hari, lebih dari 840 juta orang kelaparan di dunia, yang berlimpah. Fakta ini saja mesti menjadi alasan bagi kemarahan moral dan tindakan terpadu."
"Kunci bagi gizi yang lebih baik, dan akhirnya menjamin hak masing-masing orang ke pangan, terletak pada pendekatan Lebih Cerdas sistem pangan yang lebih baik, kebijakan dan penanaman modal yang mencakup lingkungan hidup, manusia, lembaga dan proses produk pertanian dihasilkan, diproses dan dibawa ke pelanggan dengan cara yang berkesinambungan," katanya, seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (17/10).
Menurut data PBB, selain 840 juta orang yang menderita kelaparan kronis, ada sebanyak dua miliar orang yang kekurangan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk hidup sehat. Gizi buruk juga berarti sebagai 1,4 miliar orang kelebihan berat, dan sebanyak sepertiga bertubuh gemuk dan menghadapi resiko sakit jantung koroner, diabetes atau masalah lain kesehatan.
Tema Hari Pangan Dunia tahun ini, yang dirayakan pada 16 Oktober untuk memperingati tanggal berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada 1945, ialah "Sistem Pangan yang Berkesinambungan bagi Keamanan Pangan dan Gizi".
Untuk memperingati hari itu, FAO berencana menyelenggarakan berbagai acara selama sepekan di markasnya di Roma dam di seluruh dunia mengenai pentingnya sistem pangan bagi keamanan pangan dan gizi.