Kamis 17 Oct 2013 22:10 WIB

Hati-hati Warga Jakarta, Polusi Udara Sebabkan Kanker

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Polusi udara kota DKI Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Polusi udara kota DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Polusi udara di perkotaan seperti di Jakarta tidak hanya menyebabkan penyakit jantung dan paru-paru. Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut polusi udara dapat menyebabkan kanker.

Mereka mengatakan bukti cukup jelas polusi udara menyebabkan kanker paru-paru. Sumber polutan tersebut termasuk asap kendaraan, stasiun pembangkit listrik, emisi dari pertanian dan industri, serta pemanasan di rumah warga.

WHO mengatakan pemerintah harus bertindak untuk mengurangi polusi. Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) mengklasifikasikan polusi udara dalam kategori yang sama dengan rokok tembakau, radiasi UV, dan plutonium.

Mereka mengatakan polusi udara dikenal menyebabkan penyakit jantung dan paru-paru, namun bukti saat ini menunjukkan polusi udara menyebabkan kanker. IARC yang merupakan bagian dari WHO mengatakan 223 ribu kematian dari kanker paru-paru di seluruh dunia disebabkan polusi udara.

Lebih dari setengah dari kematian itu diyakini terjadi di Cina dan negara Asia Timur lainnya. Industrialisasi yang cepat membuat langit berasap seperti di Beijing.

"Sekarang kita tahu polusi udara di luar tidak hanya menjadi risiko utama kesehatan secara umum, tetapi juga menyebabkan kematian karena kanker," ujar Kurt Straif dari IARC dikutip BBC, Kamis (17/10).

Kepala Yayasan Penelitian Kanker Internasional, Rachel Thompson mengatakan bukti terbaru tersebut harus membuat pemerintah, industri, dan lembaga multinasional mengatasi masalah lingkungan yang menyebabkan kanker.

"Tetapi, banyak yang kita bisa lakukan untuk memperkecil peluang mendapat penyakit seperti lebih aktif secara fisik dan diet sehat," ujarnya.  

Jadi, hati-hati untuk warga DKI Jakarta yang tinggal di daerah penuh polusi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement