REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Para penembak jitu pemberontak membunuh seorang jenderal peringkat teratas dalam intelijen militer Suriah pada Kamis. Demikian kata televisi pemerintah dan para aktivis oposisi.
TV negara mengatakan Jenderal Jama'a Jama'a ditembak mati di kota timur Deir al-Zor. Sebagian besar wilayah provinsi itu dikuasai oleh pasukan oposisi yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau anti-Bashar, mengatakan Jama'a adalah anggota lingkaran dalam Bashar dan salah satu tokoh militer paling menonjol di Suriah.
"Jenderal Jama'a Jama'a telah gugur saat melakukan tugas nasionalnya membela Suriah dan rakyatnya serta mengejar teroris di Deir al-Zor," kata satu pernyataan di TV Suriah.
Observatorium, yang berbasis di Inggris dan memiliki jaringan aktivis di Suriah, mengatakan bahwa penembak jitu itu menembak Jama'a di tengah-tengah pertempuran dengan satuan pemberontak. Jama'a dituding berperan dalam pembunuhan negarawan Lebanon, Rafik Hariri, pada 2005.
Konflik Suriah dimulai dua setengah tahun lalu sebagai protes terhadap empat dekade pemerintahan keluarga Bashar. Aksi protes berubah menjadi perang saudara berdarah. Sebanyak 100.000 orang tewas dalam kekerasan di sana.