Sabtu 19 Oct 2013 12:12 WIB

Tarik Pasukan di Afghanistan, AS Akan Pakai Pangkalan Militer Rumania

Menteri Pertahanan Chuck Hagel
Foto: AP
Menteri Pertahanan Chuck Hagel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat sepakat dengan Rumania pada Jumat (18/10) untuk menggunakan pangkalan militernya di Laut Hitam sebagai tempat transit untuk tentara AS yang berangkat dari Afghanistan.

Kesepakatan itu mengizinkan AS untuk pergantian pesawat ke pangkalan Mikhail Kogalniceanu dari bandara di Kyrgyzstan. Cara itu dikenai biaya dan masuk dalam proyek penyewaan setidaknya sampai Juli 2014.

Pengaturannya disepakati dalam perundingan di Pentagon, antara AS dan Kepala Pertahanan Rumania. Masalah yang muncul dalam pengaturan ini terkait soal krusial dalam logistik.

AS menyiapkan penarikan kekuatan tempur dan berbagai perlengkapannya dari Afghanistan di akhir tahun ini. Dana yang dikeluarkan untuk penggunaan areal di Bandara Manas di Kyrgyzstan jadi masalah juga bagi Washington.

Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, dan Menteri Pertahanan Rumania, Mirea Dusa akhirnya menuntaskan kesepakatannya. "Penyelesaian kesepakatan ini untuk Rumania dalam mendukung logistik ke dan dari Afghanistan, baik pasukan maupun pengiriman kargo," kata pejabat untuk media, George Little, dalam pernyataannya yang dilansir AFP dan dikutip, Sabtu (19/10).

"Hagel menyambut kesepakatan penting ini, karena persiapan AS untuk menggantikan operasi transit di Manas, Kyrgyzstan tahun depan," lanjutnya.

Dalam perundingan itu, AS juga sepakat untuk transfer teknologi yang memberikan peluang bagi Rumania untuk membeli 12 unit pesawat jet tempur F-16 bekas dari Portugal. Kedua pihak juga membahas perkembangan pemilihan situs untuk penempatan peralatan antirudal sebagai bagian dari sistem pertahanan antibalistik NATO. Peletakan batu pertama pembangunan situs itu digelar di Deveselu, dijadwalkan pada bulan depan.

Lima personel militer AS saat ini ditempatkan di pangkalan militer itu. Jumlah pasukan dan kontraktor bakal meningkat tajam seiring dengan berjalannya kesepakatan tersebut. Di Kyrgyzstan, sekitar 1.500 pasukan AS dan kontraktor tengah bekerja di sana.

 

AS punya 51 ribu tentara di Afghanistan dan hampir semua kekuatan itu akan ditarik, termasuk peralatan dan persenjataannya di akhir tahun 2014. Washington berharap untuk memperkecil kekuatan menjadi 8-12 ribu pasukan di Afghanistan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement