REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan Keamanan di Brigade Syuhada Al-Aqsha (wilayah Gaza), sayap militer Fatah, menyatakan bahwa semua data dan prediksi serta indikator lapangan dan politik mengarah kepada kemungkinan militer Israel akan menggelar operasi serangan militer ke Jalur Gaza dalam waktu dekat ini.
Serangan itu diperkirakan sangat massif dan besar untuk membidik warga Jalur Gaza dan kelompok perlawanan di sana.
Brigade Al-Aqsha menyatakan militer Israel mengirim pesan-pesan singkat (SMS) provokatif atas faksi-faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza terkait penemuan terowongan bawah tanah Gaza.
SMS provokatif itu dikirim ke ponsel-ponsel sebagian warga Palestina di Jalur Gaza. (baca: isi sms provokatif Israel)
Pengiriman SMS provokatif itu dilakukan berbarengan pesawat pengintai Israel yang selama 10 hari terakhir ini intens berputar-putar di wilayah Jalur Gaza.
''Pesawat pengintai tersebut memotret dan mengawasi seluruh aktivitas warga Jalur Gaza terutama terkait perlawanan,'' sebut pernyataan Brigade Al Aqsha seperti dikutip dalam laporan Pusat Informasi Palestina.
Bahkan, selama beberapa hari belakangan, Israel secara politik diplomasi mengajak sejumlah pejabat luar negeri.
Isarel salah satunya mengajak Dubes Amerika di Israel, Danny Shaber, melihat langsung terowongan bawah tanah tersebut dan diklaim Israel digunakan untuk aksi serangan terorisme terhadap warga sipil Israel.
Selain itu, media massa Israel juga intens memberitakan terowongan tersebut.