REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan 55 mahasiswa ditangkap setelah pasukan keamanan membubarkan protes anti-militer di Universitas al-Azhar. Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi melawan kekuasaan militer di Universitas al-Azhar Kairo, Ahad (20/10).
Bentrokan antara pendemo dan pasukan keamanan terjadi saat mahasiswa ingin memindahkan demonstrasi ke luar kampus. Pendemo melemparkan batu ke pasukan keamanan.
Kelompok mahasiswa menggelar demonstrasi sebagai respon permintaan Aliansi Anti-Kudeta untuk demonstrasi nasional melawan kepemimpinan militer setelah Presiden Muhammad Mursi digulingkan pada 3 Juli. Pendemo meminta pembebasan tahanan politik.
Al-Jazeera melaporkan demonstrasi yang sama digelar di Universitas Kairo dan di wilayah Abu Hamad di provinsi el-Sharqiyah. Saksi mata mengatakan polisi menembakan senjata peluru karet dan gas air mata untuk mengusir demonstran.
Al-Azhar berada di wilayah suburban Kairo yang sama dengan masjid Rabaa al-Adawiya, tempat di mana ratusan pendukung Mursi tewas dalam pembubaran demonstrasi 14 Agustus lalu.