Senin 21 Oct 2013 17:49 WIB

Mesir Kutuk Penyerangan Gereja Koptik di Kairo

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Hazem Beblawi
Foto: EPA
Hazem Beblawi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekelompok orang bersenjata menyerang sebuah gereja Koptik, di al Warrak, Kairo. Serangan di gereja yang sedang menyelenggarakan pernikahan itu menyebabkan tiga orang tewas.

Satu hal yang menyedihkan di antara tiga orang tersebut terdapat seorang gadis berusia delapan tahun. Dikutip dari Al Jazeera, selain tiga orang tewas penyerangan Ahad (20/10) malam ke gereja itu menyebabkan 18 warga lainnya terluka.

Perdana Menteri (PM) Mesir, Hazem Beblawi mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan kabinet. Ia menyebut tindakan itu sebagai perilaku kriminal yang tercela.Ia juga mengungkapkan pasukan keamanan sedang berupaya mencari para pelaku. 

''Tindakan yang mengerikan itu takkan berhasil memecah belah Muslim dan Kristen (di Mesir),'' kata Beblawi dilansir dari Al Jazeera, Senin (21/10). Sementara Kementerian Dalam Negeri menyatakan dua pria mengendarai sepeda motor melewati gereja. Salah satu dari mereka kemudian melepaskan tembakan. Kementerian pun mengatakan seorang perempuan, pria dan gadis kecil menjadi korban dalam serangan.

Sementara Uskup Angelos, dari Gereja Ortodoks Koptik di Inggris menegaskan bahwa kejadian ini sangat mengerikan. Apalagi ketika warga Muslim dan Kristen sedang berusaha melanjutkan hidup. 

Terlepas dari kekerasan yang mendera negeri itu selama beberapa waktu. Ia pun menyatakan tak ada pembenaran untuk membunuh seorang gadis berumur delapan tahun.

Penduduk Kristen jumlah mencapai enam hingga 10 persen dari total 85 juta orang Mesir. Semenjak kejatuhan Presiden Muhammad Mursi, minoritas Kristen telah menjadi target pembakaran.

Kelompok Islamis, dikutip dari Al Jazeera, ketika itu menumpahkan kemarahan kepada Kristen Koptik yang juga mendukung penggulingan Muhammad Mursi. Padahal Mursi adalah presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis dan anggota Ikhwanul Muslimin.

Apalagi Paus Koptik Tawadros II, tampil di televisi bersama dengan Kepala Militer Jenderal Abdel Fattah el Sisi. Meskipun sebenarnya pemimpin Muslim juga ikut tampil ketika kejatuhan Muri.

Uskup Angelos mengatakan sebenarnya serangan terhadap orang Kristen telah berlangsung sejak lama. Hanya saja memuncak ketika terjadi kebuntuan politik di dalam Mesir. ''Masih ada beberapa yang salah menuduh orang Kristen bertanggung jawab atas tersingkirnya Mursi,'' ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement