REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah aplikasi kencan online diprotes karena diduga mendorong prostitusi.
Carrot Dating yang dibangun MIT graduate, memberi kesempatan para pria untuk menawarkan wanita yang dikencaninya operasi plastik, berlian, hingga satu tangki minyak. Ide di balik aplikasi tersebut adalah pertukaran untuk membuat wanita tertarik berkencan.
Aplikasi yang juga membuat iklan tersebut dituduh situs berita AS, Business Insider, telah membuat pertukaran uang untuk seks. Christina Sterbenz dari Business Insider mengatakan, meski Carrot Dating memperbolehkan pengguna membeli kredit membeli hadiah kepada pengguna lain, sehingga mereka bisa pergi kencan.
"Itu terdengar seperti aktivitas ilegal di AS, prostitusi," ujarnya dikutip The Independent, Senin (21/10).
Dalam aplikasi tersebut, kata Christina, telah mengajari pria, wanita adalah seorang yang matre dan idiot. "Jika kamu menawari wanita hadiah sebagai pertukaran untuk kencan pertama, kamu mengartikan wanita itu bisa dibeli," ujarnya.
Profesor Edward Deci, seorang peneliti terkemuka dalam studi motivasi manusia, mengatakan kepada New York Times, mencoba membentuk hubungan yang didasarkan pada suap pasti akan berakhir dengan kegagalan.
"Sangat mudah untuk membuat orang melakukan banyak hal dengan membayar mereka jika Anda punya cukup uang..tapi mereka akan terus melakukan itu hanya selama Anda terus membayar mereka," ujarnya.