Selasa 22 Oct 2013 14:40 WIB

UNMISS Kecam Kekerasan di Sudan Selatan

Ban Ki-Moon dan Martin Nesirky (kanan)
Foto: AP
Ban Ki-Moon dan Martin Nesirky (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) dengan keras telah mengutuk serangan mematikan terhadap warga sipil pada Ahad (20/10) di Negara Bagian Jonglei yang bergolak di negeri itu. Demikian kata Juru Bicara PBB, Martin Nesirky, Senin.

Lebih dari 40 orang tewas dan 60 orang lagi cedera, Ahad, ketika gerilyawan menyerbu Twic East County, Jonglei, wilayah yang sangat terpengaruh oleh pertikaian seuku dan sengketa mengenai lahan serta kepemilikan ternak.

"Misi melaporkan bahwa segera setelah pertempuran berhenti pada Ahad, Layanan Udara Kemanusiaan PBB menerbangkan mitra kesehatan ke daerah tersebut," kata Nesirky dalam taklimat di Markas PBB, New York.

"Sampai malam, Layanan Udara telah mengungsikan sebanyak 31 warga sipil yang luka parah ke Bor dan Juba," kata Nesirky sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.

Dia menambahkan satu helikopter dikirim pada Senin pagi (21/10) untuk melanjutkan pengungsian medis. Misi PBB juga melancarkan pengawasan udara untuk memastikan luasnya serangan dan memeriksa gerakan para penyerang.

Menurut PBB, lebih dari 1.500 orang telah tewas dan puluhan ribu orang lagi dipaksa meninggalkan Jonglei sejak Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan pada 2011.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement