REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Kuwait akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara donor pada Januari mendatang, untuk membantu para pengungsi Suriah, atas permintaan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).
"Emir Sheikh Sabah al-Ahmahd Al-Shabah sangat bangga menjadi tuan rumah konferensi Januari mendatang karena situasi dramatis yang dihadapi saudara-saudara Suriah kami, demi meringankan penderitaan mereka dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke pengungsi Suriah," kata pemerintah.
Pernyataan itu dibuat kantor berita Kuwait, KUNA, yang tidak diungkapkan tanggal dan tempat pernyataan tersebut dibuat sebagaimana dikutip dari France24.
KUNA melaporkan, awal bulan ini, Sekjen PBB telah meminta Kuwait untuk mengadakan pertemuan kedua untuk menggalang dana bagi pengungsi Suriah setelah negara ini berhasil mengadakananny pada Januari lalu.
Saat itu, negara-negara yang berpartisipasi menggelontorkan 1,5 miliar USD untuk keperluan pengungsi.
Sementara itu, bulan Juni lalu, PPB berhasil menggalang dana sebesar 5,2 miliar USD untuk membantu operasi kemanusiaan di Suriah dan negara-negara sekitar. PBB juga memperingatkan jumlah pengungsi Suriah, akibat konflik, dapat membengkak menjadi 10 juta pada akhir tahun 2013.
PBB saat ini membutuhkan dana segar sebesar 3,8 miliar USD untuk keperluan pengungsi dan 1,4 miliar USD untuk operasi di Suriah.
Bantuan itu akan digunakan untuk penyediaan air bersih, peralatan medis dan sekolah di sekitar kamp pengungsian.
Lebih dari 115.000 orag tewas dan sekitar 2,1 juta warga Suriah mengungsi ke berbaga negara tetangga, Yordania, Lebann, Turki, Irak dan Mesir, sejak konflik untuk membungkam demonstrasi anti Presiden Bashar al-Assad dimulai bulan Maret 2011 lalu.