Selasa 22 Oct 2013 17:16 WIB

14 Tahun Menghilang, Polio kembali 'Hantui' Suriah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Polio
Foto: AP
Polio

REPUBLIKA.CO.ID, Perang selalu membawa hal buruk. Begitu juga Perang Sipil di Suriah yang telah memasuki tahun ketiga. Tak hanya korban tewas, mimpi buruk perang juga membawa kembali penyakit polio yang telah 14 tahun menghilang.

Berdasarkan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia, Sabtu (19/10) kemarin. WHO, dikutip dari Reuters, baru mendeteksi dua kasus penyakit polio di Provinsi Timur, Deir al Zor. Tes awal pada awal Oktober menunjukan hasil positif bahwa penyakit itu telah hadir kembali. 

Padahal data terakhir menunjukkan virus polio telah hilang pada 1999. Kementerian Kesehatan Masyarakat Suriah, dilaporkan BBC, telah mengumumkan perlu dilakukan respon mendesak atas penemuan ini. Sayangnya, menurut para ahli penyakit ini di tengah perang akan sangat sulit dikontrol. 

Ahli mengatakan hampir mustahil melakukan imunisasi di daerah yang penuh tembakan meriam. Tingkat vaksinasi di negeri itu pun menurun drastis, dari sebelumnya 95 persen di 2010. Saat ini, hanya mencapai 45 persen bayi yang mendapat imunisasi polio.

Apalagi, sepertiga dari pelayanan rumah sakit di negeri itu telah berhenti. Bahkan di beberapa daerah 70 persen petugas rumah sakit telah melarikan diri. Resiko wabah polio juga meningkat karena kepadatan penduduk, sanitasi yang buruk dan menurunnya pasokan air.

Kini kurang lebih empat juta warga Suriah, telah pindah ke daerah yang tak mengalami pergolakan. Masalahnya, daerah tersebut menjadi penuh sesak dengan kondisi yang tak sehat. WHO juga mengatakan terjadi peningkatan kasus campak, tifus dan hepatitis A di Suriah.

Direktur Departemen Penyakit Menular WHO, wilayah Mediterania Timur, Dr Jaouad Mahjour, menyatakan melihat perpindahan penduduk baik di dalam Suriah dan lintas batas juga bersamaan dengan memburuknya kondisi kesehatan. Maka, wabah penyakit pun tak bisa terelakan.

Polio adalah penyakit yang sangat menular. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan dalam waktu beberapa jam. Saat ini polio berkategori endemik di tiga negara, Nigeria, Pakistan dan Afghanistan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement