REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah dan helikopter-helikopter menyerang oposisi, Selasa (22/10), saat mereka berusaha bergerak mendekati dua kota utama, Damaskus dan Aleppo, kata satu kelompok pemantau.
Dalam perkembangan lain, baku tembak antara pasukan pemerintah dan gerilyawan menewaskan warga sipil di negara itu, termasuk di ibu kotanya, Damaskus. "Helikopter menembaki Muban, dekat kota Sfeira di timur Provinsi Aleppo," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, seperti dilansir AFP.
Helikopter tempur pemerintah juga menembaki posisi-posisi gerilyawan dengan senjata-senjata berat dekat bandara militer Kwayris, yang telah dikepung gerilyawan selama beberapa bulan, kata kelompok pemantau yang bermarkas di Inggris itu.
Di kota Aleppo, pesawat-pesawat tempur melancarkan serangan udara terhadap Bab Nairab, lokasi satu serangan rudal pemerintah Juli lalu yang menewaskan setidaknya 29 orang, sebagian besar anak-anak. Ketika bentrokan senjata berlangsung di Qabun,Jobar dan Barzeh Damaskus , militer menekan usahanya untuk menghancurkan pos oposisi di pinggiran kota itu.
Beberapa hari setelah bergerak dan menerobos wilayah di dekat Mleiha, tenggara Damaskus, angkatan udara melancarkan serangan udara di daerah itu, kata Observatorium itu.
Menurut kantor berita pemerintah, SANA, setidaknya dua orang tewas dalam serangan terhadap Jaraman, satu daerah berpenduduk mayoritas Kristen-Druze di Damaskus tenggara yang dikuasai ketat pemerintah. Observatorium itu mengonfirmasikan bahwa ada anak-anak yang tewas dalam serangan itu.
Aksi kekerasan juga melanda jauh ke selatan, dengan tentara menembaki Ikhil di Provinsi Daraa menewaskan seorang pria dan seorang anak-anak dari satu keluarga yang sama, kata kelompok itu.
Di Provinsi Homs, pesawat-pesawat tempur dikerahkan untuk menggempur gerilyawan yang menyerang pasukan di daerah-daerah pedalaman yang penting karena terletak dekat perbatasan Lebanon dan persis di timur laut Damaskus.