REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, dituduh memata-matai diplomat Prancis di Washington dan PBB. Klaim tersebut dilaporkan majalah Prancis, Le Monde.
Dari memo internal yang dikumpulkan Le Monde, NSA memata-matai diplomat lewat program canggih yang disebut sebagai program 'Genie' (jin). Laporan yang dilansir BBC, Selasa (22/10), mengatakan mata-mata AS dituduh meretas jaringan luar negeri, membuat perangkat lunak mata-mata, ke dalam jutaan mesin.
Laporan itu datang setelah NSA dituduh merekam jutaan panggilan telpon di Prancis. Rincian dari artikel Le Monde berdasarkan bocoran data dari Edward Snowden melalui Glen Greenwald, mantan jurnalis Guardian yang memberikan materinya dari Brazil.
Tuduhan itu juga muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, berada di London untuk membahas soal Suriah. Laporan Le Monde merinci program Genie, di mana program mata-mata NSA menggunakan spyware untuk mengontrol komputer di luar negeri, termasuk kedutaan besar asing.
Mereka mengeklaim program komputer yang sering disebut bugs dimasukkan ke kedutaan besar Prancis di Washington dengan kode Wabash serta komputer delegasi Prancis di PBB dengan kode Blackfoot. Artikel itu menyebut pada 2011, AS mengalokasikan 652 juta dolar AS untuk program tersebut. Puluhan juta komputer dilaporkan diretas pada tahun itu.